Antrian kendaraan besar (Fuso) di area jalan Wolowaru-Watuneso
PAPILLONNEWS.CO – Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan IV.3 area Wolowaru-Maumere dinilai lamban dalam penanganan puluhan titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan trans Flores titik Wolowaru hingga Watuneso di Kecamatan Lio Timur.
Longsor yang disebabkan curah hujan tinggi melanda wilayah tersebut sejak Jumat 30 Juli hingga Senin 2 Agustus 2021.
Pantauan Ekora NTT pada Selasa, (03/08/2021), puluhan titik longsor di wilayah Kecamatan Wolowaru hingga Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende belum dibersihkan.
Material longsor berupa batu berukuran besar dan pepohonan hampir menutup badan jalan. Hanya kendaraan roda empat dan enam yang bisa melewati area tersebut. Sementara kendaraan berkapasitas besar tidak dapat melintas.
Akibatnya, antrian kendaraan besar (Fuso) terjadi di beberapa titik longsor seperti di Wolosambi, Kecamatan Lio Timur.
“Belum ada alat berat. Yang dibersihkan baru yang dari Kecamatan Kelimutu hingga Kecamatan Wolowaru. Kita antrian hampir empat jam. Karena kendaraan besar sulit lewat,” ujar salah seorang sopir yang enggan menyebutkan nama saat ditanya Ekora NTT pada Selasa, (03/08/2021).
Tidak hanya itu, akibat lambannya penanganan dari pihak Satker IV.3 menyebabkan arus distribusi kendaraan bahan bakar minyak (BBM) pun terhambat.
Rombongan Bupati Ende yang memantau dampak bencana tanah longsor di Kecamatan Lio Timur terpaksa ekstra hati-hati untuk melintas. Di beberapa titik, terpantau kendaran besar berjejer parkir karena belum dapat melintas (Ansel Kaise)