KUPANG – Pejuang HAM di Kabupaten Sikka, Pulau Flores dan Provinsi NTT, Suster Eusthocia, SSps, meninggal dunia di RS Kewapante, Senin, 8 November 2021 dini hari.
Saat ini, jenazah Suster Estho, begitu nama panggilannya disemayamkan di Biara SSpS Kewapante, 7 Km arah timur Kota Maumere. Sosok Mama Estho, sapaan lain bagi biarawati ini dikenal sangat gigih memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dan anak-anak di NTT melalui lembaga yang dipimpinnya, TRUK-F.
Di Lansir beritanasional.id Kepergian Mama Estho meninggalkan duka mendalam bagi komunitas SSpS, rekan kerja, sahabat dan mereka yang pernah dibelanya.
Berbagai ucapan duka dan simpati mewarnai jagat media sosial. Mereka seolah tak percaya dengan kepergian Mama Estho.
Mendiang Suster Eusthocia Monika Nata, SSPs, disemayamkan di Biara Susteran SSPs Maumere di Kompleks SMAK Bhaktyarsa Maumere.
Pemakaman akan di laksanakan Selasa (9/11) sekitar pukul 09.00 WITA akan dilaksanakan Misa Requiem di Gereja Santo Thomas Morus Maumere dan selanjutnya akan dimakamkan di pekuburan SSPs di Wairkoja, Kewapante.
Ketua (RPK) Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe menyampaikan Duka yang mendalam atas kepergian Suster Eusthocia Monika Nata, SSPs, Ucapnya
“Saya kenal suster sudah sejak lama, kurang lebih 18 tahun sering bertemu maupun lewat komunikasi telpon. Ia juga menambahkan bersama Suster Eusthocia Monika Nata, SSPs, tergabung dalam FPL (Forum Pengada Layanan). Forum yang mengumpulkan para aktivis yang concern untuk isu perempuan dan anak di seluruh indonesia, ujar dia
Aktivis Perempuan dan Anak menuturkan kami sungguh berduka, kehilangan Mama Estho, karena masih banyak yang ingin dilakukan secara bersama-sama termasuk advokasi RUU PKS untuk segera disahkan, semangatmu tetap membara dihati kami, terutama teman – teman di TRUK-F serta Tim Relawan Flores. Libby menuturkan kami akan lanjutkan Perjuanganmu, selamat jalan Mama Estho, doa terbaik kami mengiringi kepergianmu. Papar dia
