Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan skema terkait program vaksinasi booster untuk COVID-19 yang nantinya akan dipakai di Indonesia. Saat ini, masih menunggu rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Meski belum ada rincian lebih lanjut terkait jenis vaksin COVID-19 yang bakal dipakai untuk booster, vaksin Nusantara sempat diwacanakan masuk program booster. Apakah jadi dipakai?
“Itu tanya pak…. Mesti tanya pak Airlangga lah,” kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/1/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan ada beberapa kandidat vaksin booster di Indonesia. Vaksin Nusantara besutan eks Menkes Terawan Agus Putranto juga masuk dalam skema vaksin booster.
“Beberapa opsi untuk vaksin booster menggunakan vaksin Merah Putih, kemudian vaksin kerja sama dalam negeri termasuk Unair dan Biotis, Bio Farma dan LBM Eijkman, Kalbe Farma dan Genexin, plus vaksin Nusantara,” katanya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, penyuntikan vaksin booster ini nantinya akan dibagi menjadi dua skenario. Skenario pertama, vaksin booster akan diberikan kepada kelompok lanjut usia (lansia) dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan secara gratis.
Sementara untuk skenario kedua, penyuntikan akan diberikan kepada seluruh warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan secara mandiri alias berbayar. Terkait kisaran harga, hingga kini Menkes belum bisa memberikan rentang harga vaksin booster.