WHO Ingatkan Jangan Pakai Jenis Masker ini
KASUS konfirmasi virus corona varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Masyarakat pun diminta tetap patuhi protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan memilih masker, sebab beberapa jenis masker tidak dianjurkan sebagai upaya pencegahan dari paparan virus, terutama varian Omicron.
Profesor Hukum Kesehatan Global dari Universitas Georgetown sekaligus Direktur Pusat WHO untuk Hukum Kesehatan Global, Lawrence Gostin menyampaikan beberapa hal terkait penggunaan masker. Sedianya ada beberapa masker yang mudah terserang varian Omicron ini.
Gostin mengungkapkan, bahwa masker kain hampir tidak melindungi sama sekali seseorang dari Omicron.
“Melawan Delta saja, masker kain hanya efektif sekitar 20 hingga 30 persen. Dan tentu saja, dengan Omicron, efektivitasnya dapat semakin berkurang, atau bahkan tidak melindungi sama sekali,” dikutip dari Beautynesia atas tulisan BBC UK
Selain itu, masker lainnya seperti masker bedah biasa pun bisa tidak seefektif seperti biasanya. Sehingga, para pakar sepakat bahwa pilihan penggunaan masker yang paling ampuh untuk menghindari virus ini adalah masker N95, KN95 atau KF94.
Dibandingkan dengan masker kain, masker N95 yang dipasang dengan benar lebih efektif mencegah partikel kecil masuk ke hidung atau mulut berkat bahan tertentu — seperti serat polipropilen. Polipropilen bertindak sebagai penghalang mekanis dan elektrostatik untuk berbagi udara yang menjadi penyebab utama infeksi virus corona.
Perbedaan antara masker N95 dan KN95 adalah di mana masker tersebut disertifikasi, menurut departemen kesehatan negara bagian Oklahoma. AS mengesahkan N95, sedangkan China menyetujui KN95.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, mengatakan selain masker N95 seperti yang digunakan para petugas medis, masyarakat umum juga bisa menggunakan masker dua lapis (masker bedah ditambah masker kain) untuk penggunaan sehari-hari.