SEMANGAT belajar terpancar dari wajah para siswa di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Wolomage, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akan tetapi pemandangan memilukan sesampainya di kelas.
Siswa belajar berdesak-desakkan dalam satu meja; satu meja, diisi tujuh hingga 10 orang.
Kalaupun ada siswa yang mendapat meja, terpaksa harus berdiri karena tidak ada kursi.
Kondisi bangunan tak kalah memprihatinkan; sebagian ruang kelas, lantainya rusak parah dan temboknya berlubang.
Kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa tak bisa berbuat banyak.
Bantuan pemerintah terakhir disalurkan pada tahun 2009.
Lantas, seperti apa kisah perjuangan siswa SDI Wolomage dalam menuntut ilmu ditengah keterbatasan?
Lalu, apa upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini?