Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrim di NTT

oleh -519 Dilihat
oleh

Sejumlah kendaraan melintas saat hujan

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, pada Minggu, 17 April 2022.

Dalam informasi yang dikutip dari situs BMKG di Jakarta, disebutkan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk Provinsi Aceh, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat.

Menurut BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Kepulauan Riau dan Laut Arafura selatan Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Selat Malaka hingga Kepulauan Riau dan di Laut Arafura.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatra Utara, dari Riau hingga Bengkulu, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, di Kalimantan Selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan dan Tenggara, di Maluku, di Papua Barat, dan di Papua.

Menurut BMKG, kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan, seluruh wilayah NTT telah memasuki masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.

“Secara umum semua wilayah NTT telah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dan masih ada potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan terjadi hujan,” kata Agung di Kupang, Sabtu 16 April 2022.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan kondisi musim di NTT serta peringatan dini cuaca di wilayah NTT.

Agung menjelaskan saat ini suhu muka laut di NTT masih cukup hangat didukung oleh kelembapan yang cukup basah dan labilitas lokal yang kuat.

Selain itu, adanya Rossby Ekuator sehingga kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) di wilayah NTT.

Agung mengimbau agar warga di NTT tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan musim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, dan hujan es.

“Potensi dampak bencana yang menyertainya seperti sambaran petir, pohon tumbang, dan baliho roboh sehingga harus tetap diwaspadai,” katanya.

Masyarakat NTT perlu terus memantau perkembangan cuaca untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan yaitu nomor kontak (0380) 881613 atau WhatsApp 081139404264.

Selain itu bisa melalui website: meteoeltari.com; email: met_kupang@yahoo.com, maupun aplikasi mobile INFO BMKG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *