Gelar Sosialisasi Tentang Peluang Kerja luar Negeri dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

oleh -408 Dilihat
oleh

SOE  – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Timor Tengah Selatan ( TTS ), menggandeng Komisi IX DPR RI kembali menggencarkan diseminasi informasi pencegahan penempatan non prosedural dan optimalisasi pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kegiatan dengan tajuk Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Pelindungan menyeluruh kepada PMI sebagai VVIP, menghadirkan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, di Aula Kantor Camat, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timur Tengah Selatan.

Ketua DPD I Golkar NTT, Melkiades Laka Lena ( MLL ) menandaskan, peluang kerja di luar negeri sangat besar. Namun untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini ada syarat yang harus dipenuhi.

“Syarat khusus untuk menjadi PMI, antara lain usia minimal harus 18 tahun, sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh lembaga kesehatan resmi, memiliki kompetensi, serta memperoleh ijin dari keluarga dan diketahui kepala desa,” tandas Calon Gubernur NTT yang akrab disapa MLL di sela-sela Sosialisasi Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Perlindungan Menyeluruh Kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai warga negara VVIP (Very Very Important Person), Minggu (24/4).

Lebih jauh Laka Lena menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para pemuda pemudi bagaimana cara bisa bekerja ke luar negeri dengan aman. Bermigrasi yang aman menjadi PMI sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Di harapkan dengan adanya kegiatan ini maka Masyarakat Amanuban Selatan di Kabupaten TTS yang berjumlah ribuan pemuda pemudi mendapatkan informasi mengenai regulasi dan prosedur yang benar dan tidak mudah tertipu iming-iming informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” terang MLL yang dalam sosialisasi tersebut menggandeng Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)  .
MLL mengemukakan, apalagi dampak dari pandemi Covid-19 banyak sekali pekerja muda yang kena PHK.

“Jelas menjadi PMI, merupakan alternatif bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan dengan menjadi pekerja di luar negeri.”

Diskusi dilanjutkan Direktur Sistem dan Strategi Penempatan, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika-Pasifik BP2MI, Dr. Servulus Bobo Riti dengan pembahasan mengenai pemberlakuan SIP2MI serta pengurusan sarana kesehatan. Turut hadir dalam agenda sosialisasi, UPT BP2MI NTT (Siwa, SE) Camat Amanuban Selatan, Johanes Asbanu Lurah Amanuban Selatan, Nope Jadi Nabuasa, Ketua Klasis Amanuban Selatan, Yorim Yosafat Kause, Pendeta Kamtibmas, Feri Tabun, Babinsa Obaja Soinbala, serta Mahasiswa KKN Undana Kupang dan masyarakat Setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *