PUZZLE PIDATO JOKOWI
by Zeng Wei Jian
HUT PARTAI Golkar 58. President Jokowi pidato. Tentang Deklarasi Ceroboh Capres. Ketua Harian Don Dasco menyatakan, “Bukan Gerindra”. Irma Chaniago tanya, “Trus siapa donk? Soalnya Nasdem ngga ngerasa”.
Tiga Partai sudah Deklarasi Capres; Gerindra, Nasdem, dan PSI. President Jokowi berkata, “Silahkan Terjemahkan sendiri”. Artinya ada pesan tersirat.
President Jokowi is Puzzle Master. Dia kasi clue. Ada tiga point yang ga bisa dipisahkan; Capres Sembrono, Pilot Mulut Maniz, dan Capres Jam Terbang Tinggi.
Kriteria minimal figur berpengalaman adalah Paman Airlangga Hartarto lahir 01 Oktober 1962 (umur 60 tahun). Di bawah itu ngga masuk.
Anies Baswedan lahir 07 Mei 1969 dan H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. lahir 28 Oktober 1968. Keduanya lebi muda dari Paman Airlangga Hartanto.
Karir keduanya pun masi amatiran. Jadi Menteri Pendidikan dipecat di tengah jalan. Satunya ngga pernah jadi menteri negara. Paman Airlangga Hartarto lengkap; perna jadi anggota dewan, menteri perindustrian di Kabinet Jokowi Jilid 1 dan sekarang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.
Ganjar Pranowo di level kader partai. Anies Baswedan sama sekali ga punya pengalaman membesarkan partai apa pun. Paman Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar. Dia matang. Terbukti sanggup menumpas ambisi rival kuat seperti Bambang Susatyo.
Tarung politik di partai adalah duel sungguhan. Bukan rangkaian tata-kata & nonton blue-film. Ketua Umum levelnya Kepala Negara.
Paman Airlangga Hartarto bukan penghianat presiden. Dia pandai menempatkan diri. Sebagai Ketua Umum Partai Besar, dia sadar dirinya “supir”. Pemilik partai adalah Pak Lurah.
Stafsus-nya sekaliber Taipan Kyai H. Jusuf Hamka Raja Jalan Tol. Bukan kelasnya Eko Kuntadi & TGUPP Tatak Ujayi yang dibayar puluhan juta tapi output kinerjanya lebi buruk dari buzzer. Power mengendalikan tiga nama staf di atas tentunya sangat beda.
Jam terbang, usia, dan kaliber Pa Prabowo di atas Paman Airlangga Hartarto yang belum tentu mampu mengendalikan Lima Asisten Khusus seperti Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, Bonar H Hutagaol, Chairawan Kadarsyah Kadirussalam dan lain-lain. Semuanya “Macan”. Punya track record hebat.
General Publik duga hanya Nasdem yang dimaksud Presiden Jokowi. Padahal ada satu lagi partai dengan capres ceroboh. Dan itu bukan Partai Gerindra.
THE END