Kupang – NTT sangat berpotensi untuk pengembangan peternakan, menurut Inche Sayuna kegiatan ini mendukung ekonomi kreatif baik untuk lokal atau Indonesia, dengan nara sumber hebat kegiatan hari ini, Inche berharap ada yang dihasilkan lewat pikiran-pikiran oleh forum dan akan di olah oleh AMPG dan kemudian menjadi rekomendasikan pikiran yang akan diserahkan pada partai dan di teruskan ke Fraksi dalam kerangka membuat kebijakan- kebijakan pada tingkat lokal guna mendorong generasi muda berminat pada usaha secara khusus bisnis Peternakan.
Demikian poin penting yang disampaikan Inche Sayuna selaku Sekretaris DPD Golkar NTT membuka kegiatan Talk Show bertajuk “Peluang Emas di Dunia Peternakan” Sabtu (18/02/2023). Talk show ini merupakan salah satu acara dalam rangkaian perayaan Hari Ulang tahun (HUT) tahun ke 21 Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Dalam Webinar Entrepreneursip dipandu Restu Baptista Dupe (Ketu AMPG) dan Libby Sinlaloe (Ketua KKPG).
Provinsi NTT yang dikenal memiliki kearifan lokal dalam beternak babi, sangat berpotensi untuk pengembangan ternak babi khususnya babi lokal dan jenis lainnya karena keadaan sosial budaya masyarakat NTT yang mayoritas beragama non muslim, menjadi pasaran ternak babi di NTT cukup baik.
M Ikhsan Darwis (Ketua Umum BPD HIPMI NTT)
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Iksan sapaannya, HIPMI adalah kumpulan anak-anak muda berkolaborasi mengelola bersama-sama di bidang usaha memajukan Propinsi NTT atau daerah masing- masing, katanya.
Iksan juga membagikan pengalamannya saat ” kuliah di Australia di bidang bisnis Internasional dan bekerja di restoran tersebut menjual daging babi dan masak daging babi dan saya seorang Muslim, itu di ajarkan bagaimana takaran, saat saya masak tidak ada komplen oleh costumer di restoran, itu selama 1 tahun di Australia dan kemudian kembali ke Indonesia dan membuka usaha restoran di NTT dan kemudian mulai dengan bisnis yang lain lain”, ucapnya.
Menurut Ichan, yang mau bersemangat berbisnis di bidang peternakan HIPMI siap membantu berupa akses permodalan.
Apriyanto Djita (Pelaku Usaha Peternakan)
Menurutnya peternakan babi itu usaha yang menjanjikan, saat itu berawal dari membeli dua ekor babi masing-masing perekor Rp1.500.000 dengan pakan ternak selama 6 bulan, kurang lebih 6 karung dengan harga perkarung Rp 500.000 dan di jual 2 ekor babi itu dengan harga 11-12 juta rupiah dengan bobot babi 96kg, dirinya juga membagikan pengalamannya saat awal berbisnis babi itu memang menjanjikan tentu diperlukan ketekunan.
Apriyanto mengajak anak muda jangan gengsi berternak babi dengan motto: Mari berpikir apa yang belum di pikirkan orang lain dan mari kita lakukan apa yang belum mereka lakukan orang lain.
Dalam penerapan berupa pengalaman menangani virus pada babi cenderung diikuti perubahan iklim tidak menentu: Pertama perlu berikan Vitamin dan di bantu dengan obat-obatan seperti Vitamin B12 dan Menduksi LA itu ada antibiotiknya. Kedua memakai ramuan herbal yaitu tumbuhan lidah buaya dengan cara ditumbuk halus atau diblender kemudian di oles ke seluruh tubuh babi tersebut, hasilnya akan di lihat 5-10 menit babi itu akan bereaksi dengan memuntahkan virus penyakit tersebut, kesimpulan babi tersebut Demam atau panas dalam.
Julian A.B Mesah (Bank NTT)
Dalam berternak babi Julian mengatakan tentang ternak babi mudah di pelihara serta panen yang cukup singkat dengan pemasaran cukup muda dan juga memberikan keuntungan besar.
“Kredit Merdeka difokuskan bagi para pelaku peternakan yang selama ini terlilit oleh rentenir atau koperasi harian namun untuk mengatasinya terobosan Bank NTT bersama gubernur NTT mengeluarkan kredit merdeka tahun 2020 agar masyarakat bebas dari rentenir, bebas bunga dan anggunan bunga 0 persen
dengan prosesnya mudah, murah, dan cepat,” ucap Julian
Adapun syarat-syarat untuk menikmati program ini yaitu berupa surat keterangan kelurahan dan surat keterangan dari dinas peternakan tentang program pengembangan peternakan babi.
Suku Bunga Kredit 0%; Plafon Kredit maksimal Rp5 juta dengan Jangka Waktu 12 bulan. Dan, untuk debitur yang sudah menikmati fasilitas Kredit Mikro Merdeka yang pertama bisa menikmati fasilitas Kredit Mikro Merdeka dengan plafon maksimal Rp10 juta dengan Jangka Waktu 24 bulan.
Jonathan A. Tamoes (Dinas Peternakan dan Provinsi NTT)
Jonathan menuturkan faktor pendorong lain adalah usaha ternak babi menguntungkan secara finansial. Perputaran uang cash flow cepat karena bibit babi berusia dua bulan bisa dipotong pada usia delapan bulan dan menjadi sumber pendapatan rumah tangga.
Populasi ternak babi yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga tercatat jumlah populasi ternak babi terbanyak di kabupaten Kupang sebanyak 400 ekor, urutan kedua Kabupaten ngada 200 ekor, Alor, TTS, TTU dan seterusnya.
Penghujung akhir Talk Show di tutup Oleh Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang juga ketua DPD Golkar NTT.