Yudha Pranata (Kapolres Nagekeo Ajun Komisaris Besar) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
NAGAKEO – Petrus Selestinus SH, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), mengecam atas arogansi AKBP Yudha Pranata menancapkan pisau sangkunya di meja, ini sudah tidak bisa ditelorir lagi di lingkungan Kepolisian Daerah NTT, paparnya
Kapolres Nagekeo, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudha Pranata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bagaikan preman kelas kecoak.
“Insiden mamalukan dalam suatu acara pertemuan adat warga Nagekeo, berpotensi sebagai tindak pidana,” ujar Petrus Selestinus SH, Jumat, 21 April 2023.
Di Ketahui Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata, membentuk Grup WhatsApp beranggotakan anggota Polri dan jurnalis bernama Kaisar Hitam Destroyer.
Pasukan Kaisar Hitam Destroyer Kapolres Nagakeo karena merasa risih atas pemberitaan media massa, mengungkap rencana kekerasan dan premanisme terhadap jurnalis.
Kecaman keras itu datang dari Petrus Salestinus, dikatakannya Kapolri mesti klarifikasi. Turunkan tim investigasi dari Divisi Propam Polri dan Bareskrim turun untuk tangani tindak kriminal atas Yudha Pranata.
Yudha Pranata juga akan dilaporkan ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
“Copot, tangkap dan seret Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata ke Sidang Komisi Kode Etika Polri,” kata Petrus Selestinus SH.
Petrus Selestinus SH, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Jumat, 21 April 2023, menilai, perilaku AKBP Yudha Pranata, bukti Polri teror Jurnalis.
Sangat jauh dari semboyan Polri yang mengayomi dan melindungi masyarakat. Buang AKBP Yudha Pranata dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, ujar Petrus Selestinus.
Beredar Video viral, AKBP Yudha Pranata menancapkan pisau sankur di atas meja saat bertemu dengan warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo.
Berdasarkan rekaman video, tampak AKBP Yudha saat berdialog bersama masyarakat proyek di lokasi titik nol Waduk Lambo, ia terlihat marah dan keluarkan sangkur diduga mengancam warga yang belum menyerahkan tanah kepada pemerintah untuk bangun Waduk Lambo.
Ia juga memberikan peringatan keras dengan cara tancap sankur di meja kepada warga di lokasi titik nol Waduk Lambo, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo.
AKBP Yudha memimpin langsung anggotanya untuk meminta jalan mediasi dengan warga yang menutup akses di titik nol Waduk Lambo. Tampak hadir keluarga besar dari Desa Ulupulu dan wakil keluarga besar Suku Kawa,
Dihadapan warga, AKBP Yudha langsung mengeluarkan sakur dan tancap di meja dan membiarkan di atas meja, video itu pun viral di media sosial dan beredar luas.
Diberitakan, masyarakat sudah mengikhlaskan tanah mereka demi pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah, sementara apa yang telah diberikan masyarakat malah mendapatkan perlakukan tidak mengenakan.
Sementara itu “Tim gabungan dari Polda NTT sudah ke lokasi dan melakukan investigasi di Nagekeo,” kata Kapolda NTT, Irjen Johanis Asadoma, Jumat (28/4/2023).