WHO Umumkan Berakhir Kedaruratan Global Covid-19. Saat Kasus Justru di Indonesia JuaMeningkat
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, Jumat (5/5/2023).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, pandemi Covid-19 menunjukkan tren penurunan kasus.
Angka kematian Covid-19 menurun dari yang semula 100.000 per minggu pada Januari 2021 menjadi 3.500 kematian per minggu pada 24 April 2023.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” tutur Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.
Kendati demikian, berakhirnya fase Covid-19 sebagai darurat kesehatan global bukan berarti membuat masyarakat terbebas dari ancaman virus corona.
Ghebreyesus mengingatkan agar setiap negara tetap memperhatikan penanganan Covid-19.
Kasus covid-19 Indonesia meningkat
Di tengah kabar baik WHO mengakhiri fase Covid-19 sebagai darurat kesehatan global, Indonesia justru kembali menunjukkan peningkatan kasus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi setelah libur Lebaran 2023.
“Tren penambahan kasus Covid-19 pada Idul Fitri di 3 tahun terakhir (di Indonesia), selalu terjadi peningkatan kasus harian pasca-libur Lebaran,” kata Wiku, dilansir kompas.com, Jumat (5/5/2023).
Mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 29 April 2023, kasus harian melonjak paling tinggi sejak lima bulan terakhir.
Pada 3 Mei 2023, Kemenkes juga mencatat lima rumah sakit dengan keterisian bed atau BOR mencapai lebih dari 50 persen. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian baru, Arcturus. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ “Penularan (subvarian Arcturus) yang lebih cepat makanya dia sekarang jadi varian on interest dari tadinya yang varian under monitoring,” kata Nadia kepada Kompas.com Jumat (5/5/2023). “Dan ditambah lagi mobilitas yang cukup tinggi selama Idul Fitri,” imbuhnya.
Puncak kasus pekan depan Meskipun mengalami lonjakan, Indonesia belum melewati puncak kasus Covid-19. “Puncak diperkirakan antara minggu ke 3-4 bulan Mei ini,” kata Nadia. Sebagai antisipasi lonjakan kasus, Nadia mengimbau agar masyarakat mawas diri dan tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan swab apabila bergejala.”Dengan tes kita bisa isolasi kalau positif sehingga tidak menularkan kepada orang lain,” tutur Nadia.
Selain itu, Nadia juga menyarankan supaya masyarakat menaati aturan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi dosis lengkap maupun booster.