Golkar NTT Adakan Talk Show Tentang Lindungi Anak Dari Kekerasan Seksual

oleh -156 Dilihat
oleh

KUPANG – Acara talkshow tentang Anak Terlindungi, NTT Maju di moderatori oleh Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi NTT, Libby Sinlaeloe yang menghadirkan tiga nara sumber berkompeten. Para nara sumber itu diantaranya, Psikolog Undana Kupang Abdi Keraf, aktifis LSM Rumah Perempuan Wati Bagang dan Penyidik dari Direskrim Polda NTT, Iptu. Fridinari Dilliyana Kameo, SH, di Gedung Golkar Kupang, Sabtu (22-07-2023).

Abdi Keraf, MSi, M.Psi _psikolog.

2.769 kekerasan seksual pada anak usia 1,4 hingga 13 tahun dari 700 lebih kasus ada 260 kasus mengalami kekerasan seksual hamil dan lahirkan dari dampak kekerasan seksual, persoalan ini terjad di kota dan kabupaten kupang. Dinilai berada dalam kondisi darurat kasus kekerasan terhadap anak sebut Abdi Keraf, MSi, M.Psi _psikolog dari Undana Kupang.

Dalam perayaan Hari Anak Nasional di Kupang, Abdi Keraf mengakui, tren kekerasan terhadap anak semakin meningkat. “Dampak kepanjangan Psikologi dari tumbuh kembang anak itu sebabkan orang tua rutin dengan kesibukannya dengan kajian terhadap anak, bagaimana anak melihat keluarga, lingkungan, dan sekolah,” kata Abdi.

Untuk mengetahui penyebab kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan seksual, hal ini pun dengan mengambil langkah mewawancarai pelaku pencabulan. Lewat wawancara itu, kata Abdi, diharapkan dapat diketahui penyebab peningkatan tren kekerasan anak. Hal yang juga mengejutkan pihaknya, kata Abdi, jumlah kasus kekerasan seksual pada anak, termasuk pornografi, tidak jauh berbeda dengan kekerasan dalam rumah tangga.

Abdi juga mengimbau para orang tua untuk menjaga anak-anak mereka. Ia meminta para orang tua rutin mengecek telepon seluler atau gadget lain yang dipakai anak, termasuk saat di sekolah. Itu dalam rangka untuk mengontrol anak-anak membuka situs-situs internet yang bisa memicu kasus kekerasan seksual anak. “Karena itu, saya ingatkan penggunaan telepon seluler dikontrol, apalagi ketika si anak masuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA),” ujarnya.

Direskrim Polda NTT, Iptu. Fridinari Dilliyana Kameo, SH.

Kekerasan seksual masih menjadi persoalan serius di masyarakat Indonesia pada umumnya dan pada khususnya masyarakat NTT.

Masalah ini menjadi semakin jarang karena tak sedikit korban merasa malu dan takut untuk melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya.

Bahkan, mereka merasa melaporkan kejadian tersebut dapat memunculkan stigma di masyarakat yang bisa mencemarkan namanya maupun keluarganya.

Terkini, Polda Nusa Tenggara Timur ( NTT ) melalui unit PPA Polda NTT dan Polres jajaran siap melakukan pendampingan dalam pelaporan di SPKT.

PS. Panitia PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTT, IPTU Fridinari Kameo, menghimbau untuk seluruh masyarakat NTT, agar laporkan segera jika menjadi korban kekerasan seksual perempuan dan anak.

Ia mengatakan, kekerasan sangat dekat sehingga apabila terjadi hal serius yang tidak inginkan dapat melaporkan atau menghubungi Cal Center 081138205000.

“Kekerasan dekat dengan kita sejak usia dini. Kita sudah diperkenalkan dengan berbagai bentuk tindakan kekerasan mulai kekerasan verbal, fisik hingga seksual,”ujarnya.

Aktivis LSM, Rahmawati Bagang dari Rumah Perempuan.

Rumah Perempuan, Rahmawati Bagang menyatakan NTT darurat kekerasan seksual terhadap anak,

Berdasarkan catatan di kota Kupang saja dalam satu hari 6-7 kasus kekerasan seksual terhadap anak mencapai Jumlah itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Rahmawati menjelaskan modus dan faktor penyebab kekerasan seksual terhadap anak beragam. Salah satu yang paling ia sorot adalah dampak dari kecanduan menonton pornografi.

Ia banyak menemukan pelaku kekerasan seksual yang dilakukan oleh sesama anak karena terpengaruh pornografi.

“Seringkali tidak habis pikir kenapa kasus itu terjadi, tidak habis pikir teman melakukan kekerasan ke temannya, ibu melakukan kekerasan ke anaknya, ayah ke putrinya,” ujarnya.

Kasus kekerasan seksual itu ancaman hukuman 12 tahun penjara terindikasi rata – rata pelaku orang dekat, baik itu orang tua, Om nya, sepupu, keponakan, tetangga pacar dll.

Kekerasan seksual juga terjadi pada seseorang dengan minuman keras dan
Kekerasan seksual saat pacaran pada anak.

Menurutnya, semua pihak harus menganggap permasalahan tersebut serius, sehingga bisa menekan atau mencegah kasus serupa terjadi lagi.

Seluruh kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena secara hybrid. “Dengan momentum perayaan hari anak nasional 2023 mari kita Wujudkan Indonesia Layak Anak pada tahun 2030 dan Indonesia Menuju Generasi Emas pada tahun 2045 tanpa perkawinan dan kekerasan terhadap anak,” sebut Melki Laka Lena yang pada saat itu sedang berada di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (22/7/2023).

Hadir pula Ketua Ikatan Isteri Partai Golkar (IIPG) Provinsi NTT, Ny. Asty Laka Lena, Ketua Bappilu Golkar NTT Frans Sarong, dan Pengurus DPD I Golkar NTT dan Pengurus IIPG NTT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *