New York, 22/ September 2023 , Pemimpin Dunia berkumpul di Markas Besar PBB pada Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Tuberkulosis (High Level Meeting on Tuberculosis) dan sepakat untuk mengakhiri epidemi Tuberkulosis. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mewakili salah satu Delegasi Republik Indonesia.
Dalam Pertemuan tersebut, Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan beberapa poin penting bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua dunia dalam hal kasus penyakit tuberkulosis setelah India.
Penyakit tuberkulosis, mewakili Indonesia Ia berkomitmen kuat mengeliminasi tuberkulosis. Kekhawatiran tercermin dari dampak pandemi COVID-19 terhadap program kesehatan Indonesia, dengan kolaborasi komitmen politik yang kuat dan investasi yang memadai, maka Covid 19 bisa teratasi dalam tiga tahun.
Ketua Golkar NTT ini mengatakan, pengalaman menunjukkan bahwa tekad, inovasi, dan akses sumber daya yang adil dapat mengatasi ancaman kesehatan, termasuk tuberkulosis.
Jumlah kasus TBC meningkat secara signifikan pasca pandemi. Sebab, kasus TBC teridentifikasi secara paralel pada Covid 19.
Ketua Panja RUU Kesehatan ini juga melanjutkan, Indonesia berkomitmen untuk menghilangkan TBC pada tahun 2030.
Untuk mempercepat tujuan ini, Indonesia telah merevisi strategi TBC nasional dan rencana interim untuk 2025-2026.
Kolaborasi, pelaksanaan pemerintah yang efisien, keterlibatan pemangku kepentingan, penyesuaian kebijakan, desentralisasi layanan, perluasan cakupan asuransi kesehatan, investasi penelitian dan kolaborasi global sangat penting untuk Memajukan pengobatan diagnostik dan infeksi.
Menurut Caleg DPR RI Dapil 2 Ini, semua hal tersebut memerlukan pendanaan inovatif, mekanisme untuk memastikan keberlanjutan program terakhir,
Lebih lanjut investasi dalam penelitian dan pengembangan sangat esensial untuk memajukan upaya diagnostik, obat, dan vaksin TB.
Semua inisiatif ini tentu memerlukan mekanisme pembiayaan inovatif untuk memastikan sustainabilitas/keberlanjutan program TB di Indonesia, jelas Melki.