STIM Kupang Selenggarakan STIMFEST 2O23 Memperingati Hari Sumpah Pemuda

oleh -1051 Dilihat
oleh

KUPANG – Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tahun ini, Kampus STIM kupang menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan STIM Festival (STIMFEST) 2023 antara lain dialog budaya, lomba class performance antar semester, lomba etnik fashion show, dan ditutup dengan live musik.

Kegiatan ini disponsori oleh Bank NTT ini mengusung tema Bakawan, Bakumpul, Bagarak Bersama Untuk NTT serta melibatkan beberapa kampus dan sekolah SMA/SMAK yang ada disekitar kampus STIM Kupang.

Dalam dialog budaya, Ir. Esthon L. Foenay, M.Si diundang sebagai narasumber menyampaikan kepada para peserta untuk tidak pernah menganggap perbedaan latar belakang budaya menjadi pemisah, tetapi harus bersama-sama bergerak bersama membangun NTT tercinta ini. Untuk membangkitkan semangat partisipasi pemuda dalam membangun bangsa, sebut Esthon.

Lebih Lanjut mantan wakil gubernur NTT tahun 2008-2013 ini menceritakan peranan pemuda dalam beberapa event bersejarah bangsa Indonesia dari sumpah pemuda, kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan sampai dengan peranan pemuda dalam pembentukan propinsi Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu Dr. Deford Nasareno Lakapu, MM dalam meterinya banyat memberikan motivasi kepada mahasiswa agar tidak cepat putus asa dalam menghadapi tantangan ke depan.

Ketua e-Sport Kota Kupang ini juga mengatakan bahwa ke depan, tantangan yang dihadapi para pemuda adalah perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang akan semakin masif. Karena itu ada beberapa hal yang dibutuhkan dalam menghadapinya seperti knowledge berupa soft skill, relasi, dan juga kolaborasi, seperti Tema dialog kita hari ini yakni Bakawan, Bakumpul, Bagarak Bersama Untuk NTT, paparnya.

Kegiatan lainnya yang diselenggarakan dalam rangkaian STIMFEST 2023 ini berupa lomba Class Performance dan lomba fashion show budaya NTT antara mahasiswa kampus STIM Kupang. Paulina Owa selaku Ketua Panitia penyelenggara yang diwawancarai menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan para mahasiswa terhadap budaya NTT.

Kita tentu akan menghadapi segala macam perubahan teknologi dalam kehidupan kita ke depan, namun kita jangan pernah lupakan budaya yang sudah diwariskan orang tua kita turun temurun tutup mahasiswa semester 3 STIM Kupang ini, terangnya. (Leksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *