Viktor, NTT Miskin Itu Karena Milih Pemimpin Yang Tidak Ada Otak dan Hati

oleh -256 Dilihat
oleh

Foto: Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat.

TTS – Mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyebutkan, NTT miskin karena masyarakat memilih pemimpin yang tidak ada otak dan tidak ada hati untuk memikirkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan VBL saat kampanye terbuka Calon Anggota DPR RI di desa Nifukani Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Sabtu, 06 Januari 2024.

Menurut Laiskodat, NTT miskin karena masyarakat memilih pemimpin yang tidak ada otak dan tidak ada hati untuk memikirkan kesejahteraan masyarakat.

“Sehingga kita dari tahun ke tahun kenapa miskin terus: jalan tidak ada, air tidak ada, pendidikan tidak jalan, karena kita punya pemimpin otaknya tidak ada,” jelasnya.

Calon DPR RI itu mengatakan, selama dirinya menjadi Gubernur, dirinya telah memberi ratusan milyar untuk pembangunan di dunia pendidikan di TTS.

“Saya jadi gubernur, Saya liat di TTS Sekolahnya parah semua dan TTS dapat ratusan milyar selama saya menjadi gubernur. Selama saya menjadi gubernur tidak perna pake pangkat saya, Lantik saja yang pake pangkat abis itu tidak perna pake pangkat lagi. Ketemu presiden saja saya tidak perna pake pangkat. Menyapa karena saya anggap jabatan ini bukan sebuah kehormatan tetapi jabatan adalah dimana sebuat tempat untuk melayani rakyat dan mereka bisa melihat masa depan dan dalam tempo 5 tahun NTT dihormati secara nasional,” ngakunya.

Pemimpin yang otaknya Nam’kak alais menganga tidak bisa untuk membangun NTT dan hal tersebut merupakan tantangan bagi penjabat Gubernur NTT, Ayhodia Kalake.

“Kalau pemimpin otak namkak tidak bisa karena ini tantangan kita, seperti penjabat Gubernur yang ganti saya ini. Gubernur ini tidak bisa. Dia nam’kak saja disana. Mengapa? Dia tidak mempunyai kemampuan bergerak. Mau jalan uang daerah terbatas. Tidak ada kemampuan lain apalagi datang jadi gubernur hari ini. Jadi kalau orang pikir jadi gubernur dan bupati senang, itu orang hanya karena kebetulan sial saja bapa mama,” imbunya.

VBL juga menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi memilih Calon Anggota DPR demikian, karena kalau jadi DPR, tidak akan melakukan sesuatu untuk membangun masyarakat NTT. Duduk saja di gedung DPR tanpa berbuat banyak untuk masyarakat.

“Ada (DPR RI) yang kita pilih tapi otaknya tidak ada, apalagi di DPR RI. DPR RI itu besar, disana ada 580 orang. Duduk saja liat itu ruangan, kalau tidak terbiasa sudah takut. 580 orang yang pintar-pintar hebat semua ada disana. Kalau kita pilih orang yang dia’namkak (menanganga, red) disana dan 5 tahun kembali lagi,” jelas VBL.

Politisi Nasdem itu menjelaskan, selain tidak ada otak juga ada DPR yang tidak punya hati. “Pilih salah orang yang hatinya tidak ada, dia makan sendiri dan dia tidak perna datang lagi. Karena NTT adalah tempat yang orang tidak suka datang. Mereka suka hanya datang ambil suara, habis itu dia tidak mau datang lagi. Kecuali bapa mama punya orang yang hatinya ada,” jelasnya lagi meyakinkan.

Ia menjelaskan, Pemilu itu lima tahun sekali untuk memilih para pemimpin yang tepat, sehingga masyarakat harus memanfaatkan kesempatan untuk memilih secara bijak.

“Pemilu itu 5 tahun dan kalau salah pilih kita tunggu 5 tahun. Menyapa NTT dari tahun ke tahun susah, karena kita terlalu anggap reme cara pilih. Kita hanya mau menyenangkan kotong pung (Kita Punya, red) diri. Orang datang kasih uang omong-omong senang. Kita su pilih itu orang dan dia pergi tidak datang lagi. Kenapa? Karena dia sudah bayar lunas. Dia sudah bagi uang bapa mama sudah pilih abis dia tidak punya beban,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat tidak salah memilih orang yang hatinya tidak ada, karena NTT adalah tempat yang orang tidak suka datangi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *