Melkiades Laka Lena Suarakan Penanggulangan TBC Pada Pertemuan Regional di Filipina

oleh -157 Dilihat
oleh

DELEGASI Indonesia Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, Kementerian Kesehatan Indonesia dan Stop TB Partnership Indonesia menghadiri pertemuan Stop TB Partnership Regional Dialogue pada 14-15 Maret 2024 di Manila.

Pertemuan diselenggarakan untuk mendiskusikan apa yang telah dan perlu dilakukan lebih lanjut oleh negara-negara Asia Pasifik dalam mengimplementasikan komitmen untuk eliminasi TBC ( Tuberkulosis ) di tahun 2030.

Di dalam Focus Grop Discussion (FGD) itu Melki Laka Lena menyoroti beberapa pengalaman yang perlu kampanye kesadaran komprehensif melalui pendidikan masyarakat untuk mengatasi TB, dengan fokus pada menghilangkan mitos, mengurangi stigma, dan mendorong pengobatan.

“Prioritas penjangkauan harus diberikan kepada kelompok rentan,” tegas Melki dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Rabu (3/4/2024).

Lebih lanjut Melki, kolaborasi antara pemerintah, LSM, tokoh masyarakat, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat sipil termasuk penyintas TB sangat penting untuk kesadaran yang efektif, dengan pendanaan memadai dan akuntabilitas sebagai kunci keberhasilannya.

Dalam kesempatan lain sebagai panelis, politisi Partai Golkar yang juga adalah salah satu putra terbaik dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjelaskan bahwa, Indonesia bertujuan untuk memberantas TBC pada 2030, dengan menekankan pembiayaan inovatif dan prioritas program TB di semua tingkat pemerintahan.

” Investasi dalam penelitian TB dan desentralisasi layanan penting untuk memperluas akses pengobatan. Sebagai anggota parlemen Indonesia, saya mendukung pembentukan Kaukus TBC di Indonesia dengan tujuan mencapai masa depan Indonesia bebas TB melalui tekad, kolaborasi, dan inovasi,” tegasnya.

Tidak hanya sampai di situ, Calgub NTT ini menyoroti bahwa upaya mengeliminasi TB pada 2030 wajib dilaksanakan oleh semua negara termasuk Indonesia, karena kesehatan dan keselamatan rakyat harus diletakan di atas semua kepentingan.

“SALUS populi suprema lex esto atau keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi. Artinya kita harus memprioritaskan kesehatan masyarakat di atas segalanya,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *