KUPANG – Bursa Pemilihan Kepala Daerah NTT 2024 kian hangat tiga bulan jelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur provinsi tersebut. Tidak hanya menjajaki peluang koalisi, partai-partai politik juga mulai menawarkan kader terbaik mereka untuk dicalonkan sebagai gubernur dan wakil gubernur NTT.
Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkap ada pertemuan petinggi partai politik KIM baru baru ini di jakarta, ucap Melki saat di wawancarai, Jumat (14/6/2024), usai membuka kegiatan Golkar Akademi NTT angkatan ke 2 di gedung Golkar NTT.
Dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) terhadap Ketua Golkar NTT ini semakin menguat, diluar Koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpotensi mendukungnya hadapi Pilkada NTT.l 2024.
Menurut Melki saat ini terus membuka komunikasi ke semua partai baik itu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jelasnya.
“Saya bersyukur bahwa informasi yang kami terima dari Ketua Umum kami, dan saya sudah ditelepon oleh pimpinan Partai Gerindra, bahwa ternyata Partai Gerindra juga nanti kita bisa bareng juga di KIM untuk Pilkada dan Pilgub NTT kali ini,” kata Melki Laka Lena yang mulai gelorakan spirit Ayo Bangun NTT.
Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini, kabar terkait bergabungnya Partai Gerindra di Pilgub NTT disampaikan oleh Sekjen DPP Partai Golkar, bahwa sudah ada pertemuan pimpinan parpol KIM bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mengusungnya di Pilgub NTT.
“Nampaknya di Pilgub kali ini, Gerindra juga bisa bareng kami untuk urusan di Pilgub NTT,” tegasnya.
Saat dirinya ditanya soal calon wakil Gubernur NTT yang akan mendampinginya, Melki Laka Lena menyatakan, calon wakil Gubernur akan disepakati oleh parpol koalisi yakni dari PAN, PKB, Gerindra, Demokrat dan PSI.
“Jadi kita harus menunggu antara Pak Airlangga, Pak Zulkifli, Pak Prabowo Subianto, Pak Kaesang, Pak AHY dan perwakilan masing-masing partai untuk memutuskan siapa yang didorong di setiap provinsi. Tergantung para pimpinan partai di Jakarta,” ujarnya.