KUPANG – Juru bicara pasangan calon gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan calon wakil gubernur Johanis Asadoma NTT, Yos Nggarang mengatakan meyakini Pilkada gubernur periode 2024-2029 ini tidak akan ada narasi primordialisme.
Hal itu disampaikan Yos Nggarang dalam konferensi pers setelah konsolidasi simpul Relawan Bung Melki Laka Lena-Johni Asadoma di Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Sabtu 31 Agustus 2024 lalu.
Ia meyakini jika pilkada NTT kali ini akan berjalan dengan standar kualitas yang tinggi jika dilihat latar belakang dari ketiga pasangan tersebut tidak diragukan aspek integritas dan Kapasitas intelektual. Mereka adalah putra terbaik NTT. Ketiga kandidat ini akan memenangkan hati rakyat dengan adu gagasan.
“Tekad Bung Melki, kita harus keluar dari persoalan- persoalan tersebut, sehingga NTT bisa ‘terbang tinggi’ seperti bendera merah putih yang selalu berkibar tinggi”, Terang Aktivis uda yang menjadi bagian dari tim Alm. Rizal Ramli trsebut.
Ia pun menjelaskan jika pasangan Melki-Johni punya komitmen untuk mengajak semua anak-anak NTT turut berjuang memecahkan ‘tiga batu’ yang menghambat pembangunan di NTT selama ini.
“Bung Melki- Johni berkomitmen untuk memecahkan batu primordialisme , Feodalisme dan KKN yang selama ini menghambat NTT bisa terbang tinggi. Kedua kandidat lainnya harus punya komitmen yang sama. dan ujiannya adalah dalam pilkada gubernur periode 2024-2029 ini”, jelasnya.
“Bahkan jika nantinya ada pasangan yang membangun narasi primordialisme, bisa dipastikan kandidat pasangan tersebut tidak punya komitmen untuk membangun NTT kearah yang lebih baik.
Yos juga mengatakan jika Bung Melki Laka Lena selalu menggelorakan pesan kepada kita semua, bahwa politik ini harus dirayakan dengan riang dan gembira.
“Bung Melki selalu berpesan agar Politik kita harus diisi dengan pertarungan ide dan gagasan, itu baik agar politik NTT yang sehat dapat melahirkan calon pemimpina yang baik bagi kemajuan NTT.
“Kandidat itu representasi dari masyarakat untuk menjadi pemimpin lima tahun ke depan dan kebijakannya harus bisa dirasakan oleh semua rakyat NTT, bukan untuk satu kelompok apalagi untuk pribadi” tutupnya.