RUTENG – Di sela-sela jadwal kampanye yang padat, Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyempatkan hadir dalam acara peminangan Mario Pranda dan dr. Stevi Harman pada Sabtu (5/10/2024) malam.
Acara tersebut digelar di Todo, kampung Benny Kabur Harman (BKH) yang berada di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai.
Di hadapan dua rumpun keluarga besar (Todo-Manggarai dan Pogo-Manggarai Barat), BKH mengaku pada Pilkada NTT kali ini, dia memberikan kesempatan bagi anak muda untuk maju pimpin NTT.
“Pertanyaan muncul, siapa dia. Saya bilang tunggu saatnya. Dan saatnya tiba malam ini. Saya bawa adik saya, sahabat baik saya, namanya Bapak Melki Laka Lena. Dia calon Gubernur NTT 2024 nomor urut dua,” ujar BKH seraya yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua orang yang hadir dalam kemah sukacita itu.
BKH secara tegas menyatakan dirinya menjamin Melki Laka Lena pasti jadi Gubernur NTT. Untuk itu dia meminta dukungan penuh dari semua keluarga besarnya untuk memenangkan Melki Laka Lena yang berpasangan dengan Johni Asadoma di Pilkada NTT.
“Pilih Pak Melki. Kalau sudah ada yang memilih paket yang lain, kembalilah,” gurau BKH.
BKH berharap Melki Laka Lena untuk datang lagi ke kampung halamannya setelah dilantik untuk merayakan sebuah kemenangan.
“Saya sudah minta Pak Melki, setelah dilantik datang lagi ke sini untuk merayakan kemenangan,” ujar Waketum DPP Demokrat itu.
Sementara Melki Laka Lena di hadapan keluarga besar Todo dan Pogo mengaku sudah meminta restu dari seniornya BKH untuk maju di Pilkada NTT.
“Saat memutuskan maju sebagai calon gubernur, saya telpon Kaka Beny. Kalau misalkan Ka Beny maju, mungkin saya akan lapor Pak Airlangga untuk tidak maju karena saya tahu diri. Saya lebih junior dari Ka Beny,” sebut Melki Laka Lena.
“Saya tanya beberapa kali untuk memastikan agar saya tidak salah jalan karena saya tidak mau berbenturan dengan senior yang saya hormati. Setelah saya pamit baik-baik, Ka Beny bilang tidak jadi maju. Jadi salah satu penguat saya untuk maju sebagai calon gubernur NTT adalah dukungan dari Ka Beny sehingga kemudian saya daftar di Partai Demokrat,” sambung Melki.
Melki menyebut BKH adalah salah satu politisi yang berpengaruh di DPR RI, terutama bicara soal hukum. Dan selama lima tahun di DPR RI, dia banyak berguru dari BKH.
“Ka Beny kalau bicara hukum, bahaya. Beliau bisa bikin rapat jadi lancar, juga bisa bikin rapat jadi dead lock. Itu kekhasan Ka Beny. Tapi dari situ saya belajar bahwa berpolitik itu kita mesti tahu kapan maju, kapan stop, kapan tiarap dan sebagainya. Karena Ka Beny buka jalan, Bang Melkias Mekeng buka jalan, akhirnya saya terus melangkah sampai pada titik ini,” ungkapnya.
Melki Laka Lena pada kesempatan itu memohon doa restu agar dia bersama Johni Asadoma bisa berjalan dengan baik di pentas Pilkada NTT.
“Saya mohon doa restu. Jika menang, kami akan urus NTT dengan baik, termasuk mengurus infrastruktur di Manggarai,” pungkas Melki Laka Lena. (rnc)