KUPANG – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma (Melki-Johni) menyebutkan semua elemen masyarakat harus bisa merasakan hasil-hasil pembangunan, termasuk berpartisipasi aktif sama Melki-Johni untuk membangun daerah.
Hal itu disampaikan Melki Laka Lena saat bersama Johni Asadoma bersilaturahmi dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Haji Muhammad Wongso dan perwakilan ormas Islam serta ibu-ibu pimpinan Majelis Taklim di Kantor MUI NTT, Selasa (8/10/2024).
“Kami ingin membuat NTT ini menjadi milik bersama, semua anak bangsa bersama-sama kita menikmati suka-dukanya NTT,” kata Melki mengawali penjelasan tentang masa depan NTT lima tahun ke depan jika Melki-Johni terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Melki-Johni ingin NTT makin maju, lebih sehat, dan makin cerdas yang antara lain dilakukan dengan cara serius mengurus sumber daya alam (SDA) NTT mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat.
Menurutnya, SDA di sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan diolah sebelum dipasarkan agar mendatangkan nilai nilai tambah bagi masyarakat.
“Di Melolo, Sumba ibu-ibunya mengolah ikan menjadi Abon ikan karena kadang hasil tangkapan melimpah sehingga harga ikan turun,” kata Melki.
Dengan Abon ikan, seperti yang dilakukan masyarakat di Sumba tersebut, menurut Melki, perlu diterapkan di seluruh NTT untuk mendatangkan penghasilan bagi masyarakat, seperti di daratan Pulau Timor, Sumba, Flores, Rote, Alor, Lembata, Adonara dan wilayah lainnya.
“Kita mengajak masyarakat agar kita mulai masuk di industri pengolahan, hasil bumi apapun skalanya mau skala UMKM boleh ataupun lebih tinggi lagi kita kerjakan,” ujarnya.
Selain itu, mantan anggota DPR RI ini menyinggung soal pembangunan Rumah Sakit Ben Mboi di Kupang sehingga memudahkan warga NTT untuk berobat. Rumah Sakit yang diperjuangkan Melki Laka Lena ini menjadi rumah sakit rujukan di NTT. Dengan demikian, pasien dari NTT tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di Surabaya, Makassar atau Jakarta.
Sementara itu, Cawagub Johni Asadoma mengatakan Melki-Johni bertekad mengurangi perdagangan manusia di NTT dengan cara melibatkan semua tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Harapan kami, bagaimana tokoh-tokoh Agama ya ini bisa berperan baik dalam ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dalam membangun kerukunan antar umat beragama dalam memberantas perdagangan manusia, ” ujarnya.
Johni juga mengajak masyarakat NTT untuk menyiapkan anak-anak mereka sejak awal untuk mengikuti tes akademisi kepolisian, seperti melalui bimbingan belajar. Pasalnya, banyak anak-anak pejabat dari luar NTT lolos akademi kepolisian. Sebaliknya, banyak anak-anak NTT gugur saat tes Akpol.
Persoalan tersebut juga ditanyakan oleh Umar Sulaiman Betan dari unsur Muhamadiyah.
Kegiatan ini juga dihadiri anggota Dewan Penasihat, Yahidin Umar, Dewan Pertimbangan Rudin Bali, serta Wakil Ketua Abbas Kasim, dan KH.Abdul Hadi, dan Khalid Moenardi, Sekretaris Umum Husen Anwar, Koordinator Presidium Korps Alumni HMI Kota Kupang, Sokan Taibang Ketua MUI Kota Kupang, Haji Muhammad. (*)